JEMBER – Warga Kelurahan/Kecamatan Patrang berharap pihak Universitas Jember (UNEJ) tidak mengingkari janjinya untuk membangun ulang tembok/pagar pembatas Rumah Sakit Perguruan Tinggi (RS PTN) di Jalan Selamet Riadi.
Hal tersebut karena kondisi tembok pembatas RS PTN UNEJ saat ini sudah usang, beberapa titik bahkan sudah ada yang retak dan berpotensi ambruk.
Curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini juga membuat warga selalu khawatir, mengingat beberapa hari lalu air hujan yang diduga mengalir dari lokasi proyek membanjiri rumah mereka.
“Pihak UNEJ menjanjikan akan membangun tembok pembatas itu dalam waktu dua bulanan ini. Mudah-mudahan gak ingkar janji,” ucap warga yang tidak bersedia namanya disebut, Sabtu (25/1/2025).
Kendati demikian, warga tetap terbayang-bayang banjir yang mengancam rumah mereka di sepanjang penantian proses pembangunan tembok/pagar pembatas RS UNEJ.
Untuk itu, mereka tetap memasang tanggul (pembatas) sederhana menggunakan karung yang diisi tanah di depan rumah sebagai bentuk antisipasi jika terjadi hujan deras.
“Tidak ada korban selama ini, tapi ada kerugian material. Kalau air masuk ke rumah, otomatis bikin kotor. Untuk membersihkannya butuh biaya, tenaga, dan waktu. Sementara hingga saat ini tidak ada kompensasi dari UNEJ,” kata warga.
Sebelumnya, pihak UNEJ telah mengeluarkan pernyataan resmi kepada media ini untuk segera melakukan pembangunan ulang tembok/pagar pembatas RS PTN di Kelurahan Patrang.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui Wakil Ketua Tim Kerja Hubungan Masyarakat UNEJ, Iim Fahmi Ilman, pada Senin (20/1/2025).
Dalam keterangan tersebut pihak kampus tengah mempersiapkan pembangunan ulang tembok/pagar pembatas yang ambruk pada 4 Januari 2025 lalu.
Selain membangun ulang, pihak UNEJ juga akan memperlebar akses jalan untuk mempermudah kendaraan roda empat saat melintas.