News  

Tak Kunjung Diperbaiki, Tembok Tua Pembatas RS Universitas Jember Disoal Warga

Kondisi tembok pembatas RS Unej terlihat retak, Senin (20/1/2025). (Foto: Zainul Hasan)
Kondisi tembok pembatas RS Unej terlihat retak, Senin (20/1/2025). (Foto: Zainul Hasan)

JEMBER – Warga di Jalan Selamet Riadi, Kelurahan/Kecamatan Patrang, kembali mempersoalkan tembok pembatas Rumah Sakit Universitas Jember (RS Unej).

Pasalnya, tembok berusia puluhan tahun itu sudah pernah roboh beberapa waktu lalu, namun hingga kini belum tanda-tanda akan diperbaiki.

Sontak hal itu membuat warga kesal, mengingat tembok tua di RT.005/RW.016 tersebut telah mengalami keretakan di beberapa titik dan berpotensi roboh kembali.

“Ini kalau gak segera ditangani, gak lama bakal roboh. Apalagi ada tekanan tanah setinggi sekitar satu meter lebih di sisi bagian dalam,” kata Hamid, warga sekitar yang terdampak reruntuhan tembok pembatas RS Unej.

Warga sempat meminta pihak Unej untuk segera membangun tembok baru sesaat setelah tembok itu runtuh, dan merekapun menerima permintaan itu dengan menjanjikan perbaikan.

“Tapi sampai sekarang janji itu belum terealisasi. Temboknya sudah miring, ditambah lagi ada tekanan tanah. Kami sangat khawatir roboh lagi dan makan korban,” ujar Hamid.

Selain kondisi tembok cukup memprihatinkan, bekas reruntuhannya di tepi jalan juga ditengarai menjadi sumber masalah serius bagi warga sekitar.

Runtuhnya tembok di bagian tengah juga membuka akses air hujan dari proyek masuk ke rumah warga hingga membuatnya tergenang.

“Kami menduga, saat hujan kemarin (19/1), air hujan dari proyek ini masuk ke beberapa rumah warga. Meski gak sampai makan korban, tapi menimbulkan kerugian material,” beber Hamid.

Untuk menanggulangi air hujan kembali masuk rumah, warga terpaksa memasang tanggul (pembatas) sederhana di depan rumah mereka menggunakan karung yang berisi tanah.

“Kalau gak diberi pembatas takutnya aliran air hujan dari area proyek nanti masuk lagi. Yang jelas itu menimbulkan kerugian material. Selama ini juga gak ada kompensasi ke warga,” ungkap Hamid.

Sementara, Wakil Ketua Tim Kerja Hubungan Masyarakat Unej, Iim Fahmi Ilman, saat dikonfirmasi media belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan warga ini.

“Coba saya konfirm ke kawan2,” tulisnya singkat via chat WhatsApp.

Respon (1)

  1. Beneran ini merugikan warga sekitar. Mobil gak bisa lewat. Setiap hujan deras warga kuatir ambruk lagi, jadi was was pas lewat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *