JEMBER – Hujan deras yang mengguyur wilayah Jember sejak Sabtu sore (18/1/2025) menyebabkan sungai meluap di Dusun Krajan, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari.
Luapan air sungai ini diduga kuat akibat tersumbatnya saluran di bawah jembatan oleh material kayu dan sampah yang terbawa dari hulu.
Kondisi jembatan yang memiliki dua pilar dinilai menjadi salah satu faktor penyebab tersendatnya aliran air.
Penyanggah tersebut memungkinkan penumpukan material seperti kayu dan sampah, sehingga membuat aliran air tidak lancar kemudian meluap.
Merespons situasi ini, Tim Baret Rescue NasDem Jember segera turun ke lokasi untuk membantu penanganan darurat.
Salah seorang anggota Tim Baret Rescue, Duta, mengungkapkan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini, namun kondisi irigasi di beberapa titik tersumbat dan perlu pembersihan.
“Kondisi luapan mulai menurun secara berlahan, namun berpotensi meluap kembali apabila terjadi hujan deras karena masih ada tumpukan sampah dan material kayu di jembatan,” ujar Duta.
Dargombes, anggota Baret Rescue, mengungkapkan perlunya perbaikan infrastruktur jembatan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
“jadi jembatan perlu renovasi agar ketika hujan tidak langsung naik,” ujar Dargombes.
Tanggap Bencana
Sejak sore hingga malam hari, Tim Baret Rescue masih berada di lokasi untuk memastikan situasi terkendali.
Mereka juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kepala Desa Sukorejo, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan elemen masyarakat setempat, guna mencari solusi jangka pendek dan panjang.
“Besok pagi kami akan melaksanakan pembersihan material yang menyumbat aliran sungai,” Tutupnya.
Sementara, Ketua Baret Rescue NasDem Jember, David Handoko Seto, mengatakan pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap jembatan model kuno tersebut yang terdapat dua pilar di bawahnya.
“Kalau musim hujan, aliran sungai ini selalu membawa sampah dan terhambat di situ. Makanya harus ada evaluasi untuk dilakukan perbaikan agar ke depannya tidak seperti itu lagi,” ucap David.
Selain itu, David juga meminta pemerintah untuk turun langsung melakukan pembersihan menggunakan alat berat, mengingat sampah yang menumpuk di jembatan cukup banyak dan kurang maksimal jika dibersihkan secara manual.
“Kami juga meminta kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di aliran air sungai maupun aliran pembuangan, di mana sampah itu terbawa arus dan menyumbat saluran yang mengakibatkan air meluap,” tegasnya.
Kendati demikian, David mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang namun selalu waspada, mengingat hujan deras bisa turun sewaktu-waktu.
“Tetap tidak panik dalam mengatasi situasi apapun. Tetap koordinasi dengan Destana setempat atau relawan dan BPBD,” pungkasnya.