PASURUAN – Menyikapi masih tingginya angka kematian ibu melahirkan (AKI) dan angka kematian bayi baru lahir (AKB) di Kabupaten Pasuruan, Pj Bupati Andriyanto secara resmi mengukuhkan Tim Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (PENAKIB) pada Senin (26/8/2024).
Pengukuhan ini menandai komitmen kuat Pemkab Pasuruan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus.
Tim PENAKIB yang dibentuk terdiri dari lintas sektor, mulai dari Dinas Kesehatan (Dinkes), DP3AKB, Bappelitbangda hingga stakeholder lain seperti Tim Penggerak PKK, APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dan lainnya.
“Tugas Tim PENAKIB adalah untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi bersama instansi dan stakeholder terkait,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Ani Latifah.
“Ini bukan tugas yang mudah, butuh kolaborasi dan kekompakan semua pihak untuk mencapai target,” imbuhnya.
Data menunjukkan bahwa kasus AKI dan AKB di Kabupaten Pasuruan masih tinggi.
Tahun 2021, saat pandemi Covid-19 melanda, tercatat 25 kasus kematian ibu melahirkan dan 105 kasus kematian bayi baru lahir.
Meskipun angka tersebut menurun di tahun-tahun berikutnya, namun angka kematian ibu dan bayi masih menjadi PR bersama.
“Di tahun 2024 ini, kita mencatat 13 kasus ibu melahirkan meninggal dunia dan 38 kasus bayi baru lahir meninggal dunia,” ungkap Ani.
Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, Tim PENAKIB akan fokus pada beberapa program strategis.
“Kita akan meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai, menyediakan tenaga kesehatan yang kompeten, melakukan sosialisasi dan edukasi, mengoptimalkan peran kader, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan,” jelas Pj Bupati Andriyanto.
Salah satu program yang akan digencarkan adalah Gerakan Menelan Obat Tambah Darah yang ditujukan kepada semua remaja putri dan ibu yang sedang hamil.
“Ibu Hamil harus menelan tablet penambah darah, kita gerakan anemia nol pada remaja putri dan ibu hamil di semua wilayah di Kabupaten Pasuruan,” tegas Ani.
“Kita juga terus berupaya memperkuat layanan kesehatan primer dengan memastikan setiap ibu hamil mendapatkan akses yang mudah dan terjangkau terhadap pelayanan kesehatan berkualitas. Kita juga meningkatkan kualitas rujukan dengan menjalin kerjasama erat antara Puskesmas dan Rumah Sakit untuk memastikan penanganan tepat bagi kasus yang kompleks,” pungkas Pj Bupati Andriyanto.