Masjid Ramah Pemudik di Sepanjang Jalur Pantura Situbondo Sediakan Layanan Pijat Refleksi Gratis

Ustad Haris saat memijat pemudik di Masjid Besar Nurul Abror Panarukan. (Foto: Fathur Rozi/zonaidonesia.co.id)
Ustad Haris saat memijat pemudik di Masjid Besar Nurul Abror Panarukan. (Foto: Fathur Rozi/zonaidonesia.co.id)

SITUBONDO – Masjid ramah pemudik yang merupakan salah satu program Pemkab Situbondo resmi dibuka untuk para pemudik yang ingin singgah beristirahat.

Total ada 20 masjid ramah pemudik di sepanjang Jalan Raya Pantura Situbondo.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, meresmikan di salah satu masjid ramah pemudik, yakni Masjid Besar Nurul Abror di Kecamatan Panarukan, Sabtu, 15 Maret 2025.

“Sore ini saya meresmikan masjid ramah pemudik, di mana masjid akan dijadikan rest area. Di sana akan disediakan berbagai pelayanan, mulai dari UMKM, pijat refleksi, pelayanan kesehatan, tempat istirahat, ibadah, juga fasilitas toilet bersih, serta tempat parkir yang memadai,” ujarnya.

Dari berbagai pelayanan yang disediakan, yang paling menarik yakni pijat refleksi. Namun, yang bertindak sebagai tukang pijat atau terapis refleksi di Masjid Besar Nurul Abror Panarukan Situbondo adalah imam masjidnya sendiri.

Ustaz Haris namanya, merupakan Imam Masjid Besar Nurul Abror Panarukan Situbondo.

Saat diwawancarai, Dia mengaku senang bisa bermanfaat untuk umat dalam hal ini para pemudik dengan memberikan pelayanan pijat refleksi.

“Saya dan istri yang jadi terapis atau tukang pijat refleksinya, saya bagian muslimin sedangkan istri saya bagian muslimah. Saya di Masjid Besar Nurul Abror Panarukan Situbondo bertindak sebagai Imam, senang bisa bermanfaat lebih untuk masyarakat khususnya pemudik yang singgah di Masjid Besar Nurul Abror Panarukan,” katanya.

Ustaz Haris mengaku telah mengikuti pelatihan akupresur yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Situbondo selama seminggu.

Pelatihan ini salah satu program yang diadakan khusus untuk mempersiapkan masjid ramah pemudik.

“Jadi dapat pelatihan akupresur dari Dinkes satu minggu, dapat sertifikat juga. Akupresur itu bukan kayak akupuntur tapi tidak pakai jarum, hanya dipijat titik-titik tertentu saja, bukan satu badan. Ini gunanya untuk merilekskan tubuh yang tegang,” bebernya.

Tidak hanya itu, untuk satu kali pelayanan pijat refleksi, kata Ustaz Haris, paling lama hanya 15 menit. Sebab kalau terlalu lama yang dipijat akan merasakan sakit.

“Pijatnya maksimal 15 menit. Kalau rata-rata lima sampai 10 menit itu sudah rileks. Yang ditekan itu bagian kaki, tangan, bahu, dan kepala. Itu titik yang bisa membuat rileks. Jadi bukan satu badan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *