Jumat, 14 Maret 2025 – Di Republik Indonesia secara garis besar usaha perikanan dibagi menjadi dua. Yakni perikanan budidaya dan perikanan tangkap.
Dua usaha perikanan ini oleh Republik Indonesia dibuatkan Direktorat Jenderal di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
Saya merasa langkah saya membawa Bandar Laut Dunia (Balad Grup) untuk berusaha di perikanan budidaya sudah paripurna. Balad Grup per hari ini sudah mulai berbudidaya lobster dan rumput laut, segera menyusul setelah lebaran Idul Fithri budidaya LOKETARU (Lobster, Kerapu, Kerang, Kepiting, Teripang, Anggur Laut, Rajungan, Rumput Laut, dan Udang).
Dengan dimulainya giat budidaya, kreasi pekerjaannya sudah selesai, selanjutnya hanyalah menjalankan rutinitas yang akan dikelola oleh Direksi dan Manajemen serta Karyawan Bandar Laut Dunia Grup.
Selanjutnya, saya merencanakan untuk memulai giat baru, berdagang rempah Nusantara ke dunia. Ternyata, saya mesti merubah rencana saya, setelah saya analisa, saya masih belum maksimal mengantar Balad Grup menjadi Bandar Laut Dunia jika hanya berusaha di perikanan budidaya, maka saya putuskan untuk mengantar dan membawa Balad Grup untuk menyempurnakan usaha di laut dengan membuka usaha perikanan tangkap.
Maka kemudian per semalam saya buat induk perusahaan baru untuk menjadi tandem Balad Grup. Yaitu PT. Deva Matsya Samudera Grup (Disingkat DEMARA GRUP. DEMARA Grup) BALAD Grup akan bergerak di usaha perikanan tangkap dengan lingkup usaha yang saya Rmrangkum dalam satu kata, yaitu GUNAKAMIKATOBARISO (Gurita, Tuna, Kakap, Cumi, Cakalang, Tongkol, Bawal, Tenggiri, dan Sotong).
Selanjutnya, saya tidak akan lagi membahas tentang usaha perikanan budidaya, usaha perikanan budidaya Balad Grup (LOKETARU) berjalan optimal dan terus berproses untuk berbudidaya di area seluas 90.000 hektare di Gugusan Teluk Kangean.
Selanjutnya, saya akan membahas tentang usaha perikanan tangkap. Usaha perikanan tangkap BALAD Grup – DEMARA Grup juga akan dimulai di Gugusan Teluk Kangean dan Indonesia Timur (NTT, MALUKU, dan PAPUA).
Penulis: Owner Balad Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy