Bhabinkamtibmas Probolinggo Kota Dampingi KWT Wujudkan Ketahanan Pangan Mandiri

Anggota Polres Probolinggo menyapa warga. (Foto: Istimewa)
Anggota Polres Probolinggo menyapa warga. (Foto: Istimewa)

PROBOLINGGO – Kepolisian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah pendampingan terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT) El Wardah di Kelurahan Curahgrinting, Kota Probolinggo.

Kelompok yang beranggotakan 25 orang ini mengelola Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di atas lahan kosong seluas 91m².

Berbagai jenis sayuran ditanam sebagai upaya menciptakan kemandirian pangan di tingkat masyarakat.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Curahgrinting, Brigpol Addiz Trihadma, menyatakan bahwa pendampingan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan program ketahanan pangan berbasis komunitas.

“Tujuan utamanya adalah menciptakan ketahanan pangan yang mandiri di tingkat kelurahan,” ujar Brigpol Addiz, Kamis (6/2).

Tak hanya mengelola lahan utama, pihaknya juga mengajak warga sekitar untuk berpartisipasi dengan memberikan 5 polybag dan bibit sayuran, seperti sawi dan cabai, kepada setiap keluarga yang bersedia menanam.

“Kami bekerjasama dengan ibu-ibu KWT untuk mengajak warga sekitar. Saat ini, sudah ada 25 KK yang mulai menanam sayuran dengan polybag,” tambahnya.

Antusiasme warga pun semakin meningkat. Bahkan, seorang donatur dari warga sekitar menyumbangkan satu unit pickup tanah subur untuk mendukung keberlangsungan kebun P2L.

Penanggung jawab P2L El Wardah, Sri Sundari, menegaskan bahwa kebun ini menjadi program unggulan dalam memberdayakan perempuan agar lebih produktif dan mandiri.

Hasil panen yang diperoleh pun tidak hanya untuk anggota kelompok, tetapi juga disalurkan kepada warga yang membutuhkan.

“Sebanyak 60% hasil panen diberikan kepada warga sekitar, terutama bayi stunting, ibu hamil, dan ibu nifas. Jika panen melimpah, kami bagikan ke warga kelurahan lainnya dalam bentuk sayuran segar,” ungkapnya.

Sementara itu, 20% hasil panen dibagikan kepada anggota kelompok sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka, dan sisanya 20% dialokasikan untuk pemeliharaan, termasuk pembelian bibit, pupuk, serta obat tanaman.

Respon (2)

  1. F*ckin’ amazing things here. I’m very glad to see your article. Thanks a lot and i’m looking forward to contact you. Will you kindly drop me a e-mail?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *