JEMBER – Dalam upaya memastikan proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 berjalan lancar dan sesuai prosedur, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Jember menggelar acara sosialisasi pengawasan partisipatif bertajuk “Pesta Rakyat dan Senam Cegah Awas Tindak”. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (20/10/2024) di Lapangan Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dari daerah pemilihan (Dapil) 2, yang meliputi Kecamatan Rambipuji, Kecamatan Panti, Kecamatan Sukorambi, Kecamatan Patrang, dan Kecamatan Arjasa. Turut hadir pula kepala desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Dwi Endah Prasteyowati, yang menjabat sebagai Koordinator Divisi Humas dan Datin.
Pengawasan Partisipatif sebagai Pilar Demokrasi
Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Kabupaten Jember, Sanda, menegaskan pentingnya pengawasan partisipatif dalam memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik. Ia mengajak masyarakat untuk tidak hanya menggunakan hak pilih, tetapi juga turut mengawasi jalannya setiap tahapan Pilkada.
“Pengawasan partisipatif ini kita memastikan proses demokrasi ini berjalan dengan baik. Jadi panjenengan (Anda) tidak hanya datang ke TPS kemudian mencoblos memberikan suara Anda, bukan hanya seperti itu, tapi panjenengan memastikan prosesnya sudah benar atau belum. Kalaupun ada yang tidak tepat ataupun kurang tepat, Anda bisa melaporkan kepada Bawaslu melalui teman-teman sekretariat pengawas kami,” tegas Sanda.
Sanda juga mengakui bahwa keterbatasan sumber daya manusia di jajaran Bawaslu menjadi tantangan tersendiri. Saat ini, jumlah personel Bawaslu di Kabupaten Jember hanya lima orang, dengan tiga orang di tingkat kecamatan dan satu orang di tingkat desa. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat menjadi solusi penting dalam meningkatkan efektivitas pengawasan.
“Tidak mungkin satu orang di satu desa mampu mengawasi seluruh proses. Makanya, kami ingin melibatkan semua elemen masyarakat di Kabupaten Jember,” tambahnya.
Ajakan untuk Berani Melapor
Dwi Endah Prasteyowati, yang turut memberikan sambutan, menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pengawasan Pilkada. Ia menyebut masyarakat Jember sebagai komunitas yang cerdas dan diharapkan mampu menjaga integritas demokrasi dengan berani melaporkan dugaan pelanggaran yang ditemukan.
“Monggo (silakan), jangan takut. Jangan takut untuk melaporkan ke teman-teman kami, baik itu di jajaran kecamatan, desa, maupun kabupaten. Jika Bapak Ibu mendapati dugaan pelanggaran pilkada, laporkan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya tugas penyelenggara seperti KPU, Bawaslu, atau DKPP, tapi ini adalah gawe kita bersama,” jelas Dwi Endah.
Tour Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif Bawaslu Jember yang dilakukan di sembilan titik berbeda. Hingga kini, enam titik telah dilaksanakan, termasuk di Gumukmas, Ambulu, Kalisat, Mumbulsari, dan Sukorambi. Selanjutnya, kegiatan serupa akan digelar di Gedung Amat Zenuri Universitas Muhammadiyah Jember dan Alun-Alun Tanggul, Dapil 7.
Pesan Akhir: Tolak Politik Uang dan Hoaks
Dalam penutupannya, Dwi Endah mengingatkan masyarakat untuk menolak segala bentuk kecurangan, termasuk politik uang, isu SARA, kampanye hitam, dan hoaks yang berpotensi memecah belah masyarakat.
“Mari semuanya, gunakan hak pilih Anda, awasi prosesnya, dan laporkan ke Bawaslu. Ayo awasi bersama. Tolak manipolitik, tolak isu SARA, tolak black campaign, dan hoaks yang akan memecah belah kita,” pungkasnya.
Dengan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Jember dapat berlangsung secara demokratis, aman, dan tertib. (Adv)