JEMBER — Kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Mayang dan Mrawan, tepatnya di Dusun Gumuksuda, Desa/Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, sangat memprihatinkan.
Jalan poros tersebut telah mengalami kerusakan selama puluhan tahun tanpa perbaikan signifikan, bahkan sejak masa kepemimpinan Bupati Djalal.
Kerusakan jalan ini tak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan.
Lubang-lubang besar dan hamparan batu membuat kendaraan mudah oleng, terutama saat lalu lintas sedang padat.
“Yang paling mengkhawatirkan itu saat anak-anak pulang sekolah. Mereka sering jatuh,” ujar Bapak Nita, warga sekitar, kepada Zona Indonesia, Senin (14/4/2025).
Warga menyayangkan sikap pemerintah daerah yang dinilai lamban merespons kondisi infrastruktur dasar di wilayah itu.
Menurut warga, jalan yang seharusnya menjadi akses vital perekonomian justru luput dari perhatian.
“Itu masih aspal pertama, mas. Lama sudah rusaknya. Di tempat lain pada diperbaiki, di sini kapan mau diperbaiki?” ucap warga.
Hal serupa disampaikan oleh Ridwan, seorang pengendara motor yang kerap melintas di jalur tersebut.
Ia mengaku harus ekstra hati-hati agar tidak terjatuh atau merusak motornya.
“Padahal ini jalan poros, kok bisa luput dari perhatian pemerintah daerah?” katanya.
Dampak dari rusaknya jalan ini juga dirasakan secara ekonomi.
Distribusi hasil pertanian dan usaha kecil terhambat karena akses transportasi yang terganggu, menyebabkan biaya operasional meningkat.
Di sisi lain, Kepala Desa Mayang, Eli Febriyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah beberapa kali menyampaikan permohonan perbaikan kepada dinas terkait.
Bahkan, menurutnya, lokasi ini sempat ditinjau, namun tak kunjung ada realisasi.
“Dulu sempat ditinjau juga, tapi gak ada (perbaikan di titik ini – red). Janjinya tahun ini mau diperbaiki,” kata Eli.
Warga kini menaruh harapan agar Pemerintah Kabupaten Jember segera mengambil langkah konkret.