MAGETAN – Pascabanjir yang melanda Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, aparat kepolisian bersama TNI, BPBD, dan masyarakat bergerak cepat membersihkan aliran Sungai Kali Ulo, Desa Jajar.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperlancar aliran air dan mencegah banjir susulan akibat tumpukan sampah yang menyumbat sungai.
Kapolsek Kartoharjo, AKP Eko Supriyanto, langsung memimpin aksi gotong royong ini bersama berbagai elemen terkait.
“Kami bersama tim gabungan bergerak cepat membersihkan sungai agar aliran air kembali lancar dan tidak terjadi banjir lagi,” ujarnya.
Banjir terjadi pada Senin malam hingga Selasa (28/1/2025) setelah hujan deras mengguyur selama lebih dari tiga jam.
Akibatnya, akses jalan, sawah, dan beberapa rumah warga di Desa Pencol dan Desa Jajar tergenang air dengan ketinggian sekitar 30-40 sentimeter.
Meski tidak ada korban jiwa, banjir sempat menghambat aktivitas warga.
Kapolres Magetan, AKBP Satria Permana, melalui Kasihumas Polres Magetan, Iptu Agus Rianto, menyampaikan bahwa saat ini air sudah mulai surut.
“Tim gabungan TNI, Polri, dan BPBD Magetan langsung bergerak ke lokasi untuk membantu warga serta memastikan situasi aman. Saat ini, air sudah surut,” kata Iptu Agus, Kamis (30/1/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penyebab utama banjir adalah hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung lama, diperparah dengan sampah yang menyangkut di bawah jembatan Kali Ulo, sehingga memperlambat aliran air.
Sebagai langkah antisipasi, aparat dan warga bahu-membahu membersihkan sampah serta material yang menyumbat sungai.
Iptu Agus juga mengimbau masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai agar aliran air tetap lancar dan tidak menimbulkan banjir,” tegasnya.
Selain itu, pihak kepolisian juga mengajak warga meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana.
“Jika terjadi hujan deras dengan durasi lama, segera waspada terhadap potensi banjir dan longsor. Laporkan segera ke pihak berwenang jika menemukan kondisi yang membahayakan agar bisa ditangani lebih cepat,” pungkas Iptu Agus.
Dengan aksi cepat tanggap ini, diharapkan banjir tidak kembali terjadi dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama aliran sungai.