Depresi Akibat Game Online, Anak di Jember Bunuh Ayah Kandungnya Sendiri

AK saat diamankan warga dan polisi, Senin (27/1/2025) dini hari. (Foto: Tangkapan layar video amatir)
AK saat diamankan warga dan polisi, Senin (27/1/2025) dini hari. (Foto: Tangkapan layar video amatir)

JEMBER – Sebuah tragedi mengerikan mengguncang Dusun Jadukan, Desa Mojosari Puger, Jember.

AK (18), seorang anak laki-laki, tega menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri, Jaenuri (61), seorang pemilik toko bangunan, pada Senin dini hari (27/1/2025).

Korban ditemukan tewas mengenaskan dengan kepala terpisah dari badan akibat sabetan golok yang digunakan AK.

AK sendiri kemudian mencoba bunuh diri dengan menggorok lehernya, namun berhasil dihentikan warga.

Kejadian tragis ini diduga dipicu oleh depresi yang dialami pelaku dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelum peristiwa pembunuhan, korban sempat diobati secara alternatif oleh keluarganya.

Namun sekira pukul 23.50 WIB, Ak keluar rumah sambil berlari, kemudian oleh korban dikejar.

“Saat mengejar itulah pelaku berbalik dan menyerang korban,” ucap Edi Purwanto, tetangga korban.

Keluarga korban sebelumnya telah berupaya memberikan pengobatan alternatif berupa terapi rukyah.

Namun, upaya tersebut tampaknya tidak mampu mencegah tragedi berdarah ini.

Informasi dari pihak keluarga kepada Polsek Puger menyebutkan bahwa AK menunjukkan gejala depresi selama sekitar 6 bulan terakhir.

Salah satu dugaan penyebab depresi tersebut adalah kecanduan game online dan kekecewaan karena tidak dibelikan motor RX King, melainkan motor CB.

Kapolsek Puger, AKP Fachtur Rohman, membenarkan adanya peristiwa tersebut dan menjelaskan lebih mendalam sial peristiwa ini.

“Pelaku dan salah satu warga ada yang ikut terluka senjata tajam, tadi malam sempat dibawa ke puskemas namun karena kondisinya kritis, pelaku dan warga dibawa ke RSUD Balung dan sekarang dibawa ke RS Patrang,” ujarnya.

Ia juga menerangkan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan keterangan dari berbagai saksi untuk mengungkap motif pasti pembunuhan tersebut.

“Kami panggil semua saksi, dan kita lengkapi data, agar jelas motif apa sebenarnya yang terjadi,” pungkas AKP Fachtur Rohman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *