Jember, 13 Desember 2023 – Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang dapat menular secara langsung disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis.
Tuberculosis (TBC) merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian didunia.
Menurut Global TB Report tahun 2021, Indonesia berada di peringkat ketiga didunia dengan kasus TBC terbanyak.
Diperkirakan estimasi insidensi sebesar 824.000 kasus atau 301 per 100.000 penduduk.
Lebih lanjut, data Kemenkes RI per November 2021 menunjukkan bahwa capaian cakupan penemuan kasus TBC sebesar 33% (target 85%), angka keberhasilan pengobatan sebesar 76% (target 90%).
Pada GTR 2020, dari jumlah kasus yang tercatat, hanya 67% dari total kasus yang ditemukan dan diobati dan sebanyak 33% pasien TBC yang belum diobati.
Jawa Timur menduduki peringkat ke-2 kasus TBC yaitu sejumlah 81.753 kasus dan Kabupaten Jember menduduki peringkat ke-3 setelah Surabaya dan Sidoarjo dengan jumlah 4.491 kasus.
Permasalahan TBC ini tidak ada habisnya dikarenakan mudahnya penularan bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang dapat menyebar ke orang lain.
Program Eliminasi TBC 2030, merupakan target bagi Kementrian Kesehatan RI (KEMENKES RI) untuk mengakhiri epidemi TBC demi Pembangunan Berkelanjutan (Suistanable Development Goals) yang harus dicapai bersama dengan tujuan negara Indonesia dapat sejahtera.
Diperlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk mendukung penanggulangan TBC, dari FKRTL, FKTP pemerintah maupun swasta, KOPI TB (Koalisi Organisasi Profesi Tuberculosis Indonesia), Dinas Kesehatan dan NGO Kesehatan serta seluruh instansi yang ada di Kabupaten Jember.
SSR Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera Kabupaten Jember sebagai Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) atau NGO Kesehatan turut berperan aktif terhadap penanggulangan TBC sehatan prioritas yang harus diperhatikan.
Mudahnya penularan bakteri dari orang ke orang, melalui percikan dahak ketika pasien batuk maupun bersin kemudian dihirup oleh orang di dekatnya, bakteri masuk ke dalam sistem pernafasan dan menginfeksi.
Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera sebagai lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang sosial dan kesehatan memiliki peran sebagai jembatan untuk membantu Dinas Kesehatan maupun Fasyankes dalam penemuan kasus TBC di wilayah Kabupaten Jember.
Yayasan ini juga memiliki 150 kader yang tersebar di 50 wilayah Puskesmas di Kabupaten Jember, mereka bekerja dengan integritas, etos kerja yang tinggi sehingga dapat menemukan pasien serta melakukan pendampingan terhadap pasien sampai sembuh.
Semua organisasi profesi bekerjasama dalam Eliminasi TBC 2030. KOPI TB dan Yabhysa ikut berperan aktif dalam penanggulangan TBC di Kabupaten Jember.
Penanggulangan TBC tidak akan berhasil apabila hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan, namun memerlukan kerja sama dari berbagai pihak.
KOPI TB ( Koalisi Organisasi Profesi Indonesia) untuk Penanggulangan TB Kabupaten Jember yang sudah berkerjasama dengan Yabhysa Jember dalam menanggulangi penyakit TBC ini tidak bisa apabila hanya perawat ataupun dokter yang memberikan edukasi sekaligus mengevaluasi kepatuhan pasien dalam masa pengobatan.
Hal tersebut dikarenakan banyaknya jumlah pasien dan dengan permasalahan yang berbeda-beda, sehingga sangat penting adanya kerja sama antar stakeholder, pemangku kepentingan ataupun dari komunitas dalam mengatasi masalah TBC ini.
Masalah pasien lost to follow up dapat ditemukan dan diatasi bersama agar pasien dapat mengikuti prosedur pengobatan yang telah ditentukan hingga dinyatakan sembuh.
Selain itu dari petugas kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas, Dokter Praktik Mandiri maupun Klinik dapat mengetahui masalah yang ditemukan di lapangan dan membantu mengedukasi kembali pasien tersebut.
Obat TBC ini juga diberikan secara gratis dan tersedia di 50 Puskesmas yang ada di Kabupaten Jember sehingga apabila pasien merasa kejauhan ketika mengambil obat, maka dapat mengambil obat di Puskesmas wilayah setempat.
Kegiatan penemuan kasus ini juga sudah diinformasikan oleh tim Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Jember bahwa kontak serumah dengan pasien TBC wajib dilakukan investigasi kontak dan di tes dahaknya menggunakan tes TCM yang ada di fasyankes wilayah.
Semakin banyak penemuan kasus TBC, maka harapannya semakin banyak masyarakat yang diobati dan sembuh.
Oleh karena itu, dengan terbentuknya Tim Percepatan Eliminasi TBC di Kabupaten Jember, sebagai upaya mengatasi masalah TBC ini dan mewujudkan Eliminasi TBC 2030.
Kedepannya, Yayasan Bhanu yasa Sejahtera akan memperbarui Rencana Aksi Daerah (RAD) tahun 2023 – 2027 sebagai landasan atau pedoman pelaksanaan strategi Eliminasi TBC di Jember.
Penyusunan RAD ini melibatkan berbagai stakeholder terkait seperti DPRD, Bappeda, SKPD terkait ( Dinkes, Dinsos, DPMD, Dinas PU, Cipta Karya), akademisi dan komunitas atau forum masyarakat.